Cari

Random Post of me

Selasa, 16 Mei 2017

Menyusun rencana perjalanan ke Paris

Isi tulisan di blog ini sudah ngendon di draf saya selama kurang lebih 9 bulan. Hihihi... kayak hamil aja. Bikinnya sih dulu sekalian untuk arsip hasil blog walking. Terus kok ya lupa nggak dipost. Trus entah kenapa saya nggak bisa masuk ke blog, ternyata baru tahu, masalahnya sepele. Nggak bisa masuk pakai browser bawaan android. Waktu nyoba pakai google chome ternyata bisa. Duh, saya benar-benar merasa konyol.

Nah, berikut cerita saya tentang blog walking di blog-blog yang membahas travelling, jadi pengen share juga. Soalnya saya sering merasa terbantu dengan cerita mereka tentang tempat-tempat wisata dan akses transportasi ketika saya menyusun ittinerary untuk piknik bersama keluarga.

Seperti sekitaran bulan Agustus tahun lalu, ketika suami saya berkesempatan ke Eropa karena ada tugas kantor. Tentunya setelah selesai urusan pekerjaannya, sayang sekali kalau tidak menyempatkan mengunjungi beberapa negara tujuan wisata di benua tersebut. Berhubung beliaunya sibuk, sayalah yang kebagian membantu menyusun ittinerary, termasuk akomodasi di sana.

Nah, di sini nih saya lebih suka membaca blog yang berisi cerita perjalanan teman se negara. Apalagi kalau bukan karena pakainya Bahasa Indonesia, hehehe... maklum, eike gak fasih banget bahasa Inggris, apalagi, Prancis, Belgia, Belanda, apalah2 itu. Nah, setelah mendapatkan gambaran lokasi, suasana, rute, barulah saya berselancar ke web-web booking yang pakai bahasa Inggris, maupun blog-blog milik traveller luar untuk mencari tips-tips.

Nah, dari blog walking ini, berikut yang dapat saya simpulkan sebagai persiapan jika ingin jalan-jalan ke Paris kurang dari 1 minggu.

  • Hindari musim panas dan akhir tahun, soalnya harga tiket cenderung mahal. Saya sih lebih suka musim semi, soalnya saya penggemar warna-warni bebungaan. Musim gugur juga tidak kalah cantik, gradasi warna daun-daun pasti unik banget. Wong waktu kecil saya pernah lihat pohon yang daunnya bagian atas dan bawah beda warna, saya shock banget   #norak yah. Hihihi... lha gimana, kan jarang ya lihat daun bolak balik gitu. Oiya, bagi yang bertujuan menyentuh salju, ya perginya musim dingin dong. Kecuali kalau mau ke Swiss ya, soalnya ada salju abadi.
  • Kalau nggak mau repot, di Paris ada yang namanya Paris Pass Di dalamnya termasuk beberapa Pass yang membuat kita bebas masuk museum, naik transportasi umum, bus tour, dan cruise di sungai Seine. Tetapi yang berkantong cekak alias anggaran mepet, saya sih nggak rekomendasiin yah. Mahal bok, per orang per 2 hari hampir 2 jeti. Soalnya juga nih, semua gratisan itu belum tentu kita manfaatkan. Paling beberapa saja yang kita masuki, waktunya akan sangat kejar-kejaran, belum lagi antriannya. Kalau travelling santai sih mending beli satuan. Yang mesti bakal kita masuki saja. Soalnya foto-foto dari luar kan gak bayar. Hehehe... teteepp, mau eksis gak mau modal. Oiya, satu lagi yang bikin ribet. Si Paris Pass ini ngambilnya di kantornya gitu, baru buka jam 10 pagi dan setengah 4 sore sudah tutup. Nggak bisa dikirim ke Hotel, bisa di kirim ke Negara kita sih, tapi kaann.... gimana gitu, takut nyasar, mahal euy.
  • Big Bus tour, L'Open Bus tour, Batobus. Ini pilihan tour keliling tempat wisata di kota Paris. Khusus Batobus itu lewatnya sungai ya, enggak jalur darat. Lumayan juga sih, untuk tour satu hari dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore, per orang harus bayar hampir setengah jut. Bisa naik dan turun di halte-halte yang disediakan tanpa bayar lagi. Ini pilihan cukup worth menurut saya. Soalnya kalau jalan antar objek yang hitungannya dekat itu bisa 300 - 1400 meter. Kalau naik Metro atau RER pun, tetep ada acara jalan ratusan meter. Oiya, ada tour malam hari juga, jadi yang tidak membawa anak sepertinya bisa jadi pilihan.
  • Paris terkenal pusatnya mode, jadi kalau berpakaian selama di sana ya jangan norak-norak amat. Yang netral-netral aja, kalau nggak mau jadi tontonan. Dan lagi, kaos dan sepatu olah raga nggak dianjurkan dipakai selain untuk olah raga. Mengenai musim, sepertinya panasnya musim panas ya sekitar 20°C, jauh boo.. dari panasnya Indonesia. Jadi ya, dikira-kira saja suhu di musim lain. Pastinya lebih dingin. Jadi jaket tebal tetep perlu dong.
  • Menginjak tips ke tempat wisata nih, Museum Louvre itu antriannya ampun-ampunan. Jadi kalau mau ke sana datengnya sebelum jam 9, jadi pas museum buka bisa langsung antri. Soalnya ada security check, euleuh euleuh... macem di bandara aja. Hihii... Kalau mau antrinya nggak parah amat, coba masuk dari pintu lain selain piramida. Kalau tidak salah ada 3 pintu lain, Richelieu, Carrousel, Palais Royal. Pas di dalem jangan lupa sewa audio guide , biar nggak buta banget liat karya seni. Atau download di play store juga ada. Khusus hari Rabu dan Jum'at, museum tutup sampai jam 9.45 malam. Masuklah kira-kira 3 jam sebelum tutup. Seperti suami saya ini, lumayan sepi kan antriannya.
     
    Ini di pintu masuk 

Itu suami saya, hihihi... hindari pintu masuk dari piramida
  • Kalau mau foto-foto menara eiffel dengan angel yang cukup keren, pergi saja ke Trocadero, tapi bagusnya sih sore hari, biar nggak melawan cahaya. Di situ ada taman rerumputan cantik. Terus kalau mau naik ke menaranya, belilah tiket express via online. Jadi kayak pakai calo resmi gitu. Nanti pas hari dan jam yang ditentukan, kumpul di meeting point terus dianter masuk lewat pintu ekspress. Maklum, kalau mau ngantri sendiri ya bisa 1-2 jam berdiri panas-panasan. Oiya, kalau nginepnya di sekitaran Eiffel, sempatkan melihat menara ini di waktu malam. Pada saat pergantian jam, akan ada lampu berkelap-kelip seperti bintang.
Silau iihhh

  • Berkunjung ke Notre Dame sebenarnya gratis. Kecuali kalau mau naik ke menaranya baru bayar. Tetapi dari pada repot-repot antri dan capek, mending jalan ke belakang. Banyak atraksi pengamen jalanan dan penjual souvenir. Biasanya sih sudah cukup puas dengan berfoto di depannya.
Berfoto di depannya sudah cukup keren kaann..
  • Montmarte adalah salah satu tujuan yang cukup favorit, khususnya Basilica du Sacre Cour. Tahukah kawan, apa bedanya Basilica dan Kathedral? Sama-sama gereja bukan? Ternyata eh, ternyata Basilica itu yang kubahnya bulat, sedang Kathedral itu lancip. Saya juga baru tahu, apa jangan-jangan saya katro? Ahahaha.. oiya, kalau ke Montmarte mending lewat jalan raya saja, soalnya katanya kereta bawah tanahnya dalem banget. Perlu naik sekitar 200 tangga untuk sampai ke permukaan. Weleh-weleh... bisa gempor eike. Apalagi habis itu masih naik ke atas untuk sampai ke Basilica du Sacre Cour. Untungnya disediakan transportasi berupa Funniculair. Setelah sampai sini, jangan lupa mampir Clignancourt Flea Market, apalagi bagi penggemar barang-barang unik.
  • Istana Versailles termasuk yang paling ingin saya kunjungi. Soalnya saya tuh penggemar film The Man in The Iron Mask yang menceritakan tentang Raja Louis XIV. Istana Versailles itu kan dibangun pada masa raja tersebut. Mau lihat aja gitu, kayak gimana istana megah tersebut. Tapi sepertinya saya harus berfikir masak-masak kalau bawa anak-anak ke sana. Luaaassss bookk... 
  • Giverny, ada rumah dan galery Monet di desa di sini. Konon katanya taman bunganya cantiikkk. Haduh, saya suka banget lihat taman bunga. Tetapi dari kota Paris lumayan jauh, setelah sampai di desanya pun masih harus berjalan sekitar 1 km untuk sampai di rumahnya. Kalau cuma sebentar di Paris, mungkin akan saya lewatkan agenda ke sini. Soalnya ke Istana Versailles saja sudah seharian.
Kira-kira segini dulu deh ya, yang mau saya bagi. Wong saya juga belom pernah ke sana, nanti kebanyakan malah dibilang sotoy, ahahaha... Nanti lah ya, kalau saya beneran ke sana. Saya share versi realtime ya. Bye...bye... see you next post.

Read More

About Me

Designed By Seo Blogger Templates